Rabu, 04 Juni 2014

OSI (Open System Interconnection)


OSI diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Tujuan untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.


Cara Kerja OSI Layer

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi.

Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan.


1.  Physical Layer

Layer ini adalah layer yang paling sederhana. Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Fungsinya : untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya eternet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Level ini juga mendefinisikan bagaimana NIC dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


Network components:
  • Repeater
  • Multiplexer
  • Hubs(Passive and Active)
  • TDR
  • Oscilloscope
  • Amplifier

Protocols:
  • IEEE 802 (Ethernet standard)
  • IEEE 802.2 (Ethernet standard)
  • ISO 2110
  • ISDN

2.  Data Link Layer

Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

Fungsinya : untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.


Network components:
  1. Bridge
  2. Switch
  3. ISDN Router
  4. Intelligent Hub
  5. NIC
  6. Advanced Cable Tester

 Protocols:
  1. 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
  2. 802.4 Token Bus (ARCnet)
  3. 802.5 Token Ring
  4. 802.12 Demand Priority

 Logical Link Control
  • Error correction and flow control
  • Manages link control and defines SAPs

3. Network Layer

Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

Fungsinya : untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.


Network components:
  •  Bridge
  •  Switch
  •  ISDN Router
  •  Intelligent Hub
  •  NIC
  •  Advanced Cable Tester

 Protocols:

  1. IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
  2. IGMP;
  3. IPX
  4. NWLink
  5. NetBEUI
  6. OSI
  7. DDP
  8. DECnet


4. Transport Layer

Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end‐to‐end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

Fungsinya :   untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.


Network components:

  1. Gateway
  2. Advanced Cable Tester
  3. Brouter

 Protocols:

  • TCP, ARP, RARP;
  • SPX
  • NWLink
  • NetBIOS / NetBEUI
  • ATP

5. Session Layer

Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut“session”.

Fungsinya : untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan, di level ini juga dilakukan resolusi nama.


Network components:
-  Gateway


Protocols:
  1. NetBIOS
  2. Names Pipes
  3. Mail Slots
  4. RPC


6. Presentation Layer

Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data.

Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

Fungsinya : untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.


Network components:
  1. Gateway
  2. Redirector

Protocols:
-  None



7. Application Layer

Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e‐mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

Fungsinya : sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.


Network components:
-   Gateway


Protocols:
  • DNS; FTP
  • TFTP; BOOTP
  • SNMP; RLOGIN
  • SMTP; MIME;
  • NFS; FINGER
  • TELNET; NCP
  • APPC; AFP
  • SMB

Read More ->>

DATA CENTER


http://www.42u.com/images/data-center-management.jpg

Pusat data (Bahasa Inggris: data center) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik.
Syarat Utama untuk Suatu Data Center
 
Disain dan perencanaan data center harus memperhatikan minimum aspek-aspek berikut :
  1. Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi, vulkanologi, topografi
  2. Terproteksi dengan sistem cadangan, untuk sistem catudaya, pengatur udara/lingkungan, komunikasi data
  3. Menerapkan tata kelola standar data centermeliputi :
  • Standar Prosedur Operasi
  • Standar Prosedur Perawatan
  • Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana
  • Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis
Kategori Data Center
 
Berdasarkan fungsinya, data center dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu:
  1. Internet Data Center : hanya untuk mendukung aplikasi terkait dengan internet saja, biasanya dibangun dan dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang memiliki model bisnis berdasarkan pada Interner Commerse
  2. Corporate/Enterprise Data Center : mendukung semua fungsi yang memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada layanan Internet, intranet, dan keduanya.
Perancangan Pusat Data yang Ideal
 
Kriteria perancangan sebuah data center secara umum antara lain adalah:
1.       Ketersediaan
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.
2.       Scalability dan Flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.
3.       Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
Kriteria tersebut diaplikasikan pada beberapa aspek berikut:
LOKASI
  • Berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km)
  • Tidak berada dalam jalur pataha geologi
  • Jika merupakan data center untuk Disaster Recovery, minimum berjarak > 40km dari data center utama
  • Cukup tersamarkan dari pengenalan publik (tidak ekspose)
SARANA PENUNJANG
  • Generator listrik cadangan
  • CatuanPLN, dengan minimum 2 sumber pembangkit yang berbeda untuk tier tinggi
  • Uninterruptible Power Supply (UPS), dengan baterai berkapasitas memadai yang mampu menyediakan pasokan daya sebelum Genset dihidupkan
  • Pengatur udara (HVAC, Heating, Ventilation, and Air Conditioning), yang mampu menjaga suhu dan kelembaban
  • Sistem Pentahanan(Grounding), tahanan pentanahan terintegrasi < 0,5 ohm
KOMUNIKASI
  • Memiliki koneksi komunikasi data network lebih dari 1 sumber dengan lebih dari 1 operator untuk tier tinggi
  • Jika diperlukan, penyiapan koneksi komunikasi data dapat menggunakan akses satelit
  • Penyiapan jalur komunikasi untuk kordinasi dan komando, misal menggunakan radio HF/SBB
  • Pengamanan jalur komunikasi untuk menjaga confidentiality suatu data /informasi

Servis Utama pada Data Center
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmMkDb3YK4cgkFXNvsKgN5QkDGFJ67qAZrH2WRrLUvGLPouDa62bYG-pBjEItgndNOhUm0Ebz5hP8wgXOObLjy_AI-8JS-bbMU9aty9fLNBFu_NWGkjmavtQe0tWU0wFhbz4grRsdXLjw/s1600/Service+Utama+Data+Center.png

Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis
 
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan free suppresion
Infrastruktur Keamanan Data Center
 
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewall, IDS dan host IDS fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (data link layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan.
Optimasi Aplikasi
 
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection and correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke resource bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.
Infrastruktur IP
 
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed network (seperti dukungan terhadap default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut [[Intelligent Network Services]], meliputi fitur-fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai Qos (Quality of Service), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren), private LANS dan policy-based routing.
Storage
 
Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backup serta archival.
Tier pada Data Center
 
Perancangan data center berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan perencanaan infrastruktur data center yang lain. Ada 4 tier dalam perancangan data center yang setiap tiernya menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center menurut TIA 942 (Telecommunication Industry Association). Berikut diberikan tabel spesifikasi setiap tier pada data center:
 
http://gadihlintau.files.wordpress.com/2012/02/apjk1.jpg
Pengertian N di atas mengacu kepada cacah komponen yang diperlukan agar seluruh pusat data dapat beroperasi pada beban penuh. Sebagai contoh, apabila pusat data pada beban penuh memerlukan 5 unit AC, maka pusat data tier-4 mempersyaratkan total 2(5+1)=12 unit AC, 7 diantaranya sebagai cadangan. Untuk tier-3, maka hanya diperlukan 6 unit AC, hanya 1 sebagai cadangan.
Next Generation Data Center
 
Next generation data center menjadi isu utama pada data center dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang meningkat pesat. Next generation data center akan bersifat service-oriented. Langkah yang dilakukan untuk menuju Next generation data center antara lain adalah:
  1. Konsolidasi, mengandung pengertian sentralisasi dan standardisasi dari semua perangkat yang ada sehingga menghasilkan suatu jaringan yang cerdas.
  2. Virtualisasi, mengatur sumber daya agar lebih efisien dan menjadi independen dari infrastruktur fisik.
  3. Otomatisasi, melakukan provisioning yang dinamis dan manajemen informasi untuk mencapai ketahanan bisnis.
  4. Business Continuance
  5. Green Data Center, yang bertujuan meningkatkan efisiensi pemakaian daya, karena konsumsi daya pusat data sudah sangat signifikan.
Layer-layer yang terdapat pada next generation data center tidak jauh berbeda dengan aspek yang terdapat pada data center umumnya, yaitu:
  1. Data Center Facilities meliputi bangunan gedung yang menjamin kelangsungan bisnis saat terjadi bencana, efisiensi energi, efisiensi pendingin udara dan sistem cabling.
  2. Data Center Infrastructure meliputi virtualisasi berbagai infrastruktur yaitu storage, server, jaringan, dan layanan jaringan.
  3. Data Center Applications and OS meliputi integrasi aplikasi dan OS menjadi suatu infrastruktur yang tervirtualisasi.
  4. Data Center Management meliputi provisioning, adaptibility, troubleshooting, dan visibility.
  5. Data Center Business Process meliputi operasi data center yang bersatu padu, perubahan proses dan tim, serta tingkat keterbacaan operasi, integrasi server, storage,dan jaringan
Read More ->>

IOPS (Input Output Operations Per Second)

IOPS memiliki kepanjangan, Input / Output Operations Per Second, adalah pengukuran kinerja yang umum digunakan untuk perangkat penyimpanan komputer seperti harddisk drive, SSD (Solid State Drive) dan SAN (Storage Arean Networks). IOPS diberikan oleh produsen perangkat penyimpanan tetapi pada kenyataannya tidak menjamin kinerja yang sama. IOPS dapat diukur dengan aplikasi seperti Iometer (awalnya Iometer ini dikembangkan oleh Intel), serta (Ozone dan FIO, terutama digunakan dengan server untuk menemukan konfigurasi penyimpanan terbaik).
Read More ->>

APA ITU CAPsMAN ?



Mulai versi ROS v6.11, Mikrotik memperkaya lagi fitur yang sudah ada dengan menambahkan sebuah fitur yang dinamakan CAPsMAN. Fitur ini banyak ditunggu oleh para pengguna Mikrotik, khususnya bagi yang memiliki jaringan wireless skala besar. 

CAPsMAN (Controller Access Point system Manager) merupakan sebuah fitur wireless controller yang memudahkan kita untuk mengatur semua perangkat wireless akses point yang ada dijaringan kita secara terpusat. 

Dalam penggunaan CAPsMAN ini, nanti perangkat-perangkat yang akan kita gunakan memiliki 2 istilah :
  1. CAP (Controlled Access Point), yaitu perangkat wireless akses point yang akan kita konfigurasi terpusat.
  2. System Manager (CAPsMAN), yaitu perangkat yang digunakan untuk mengatur CAP. Konfigurasi, authentikasi dan sebagainya bisa diatur dari perangkat ini .

Fitur CAPsMAn saat ini yang tersedia           
  • Authentikasi Radius berdasarkan MAC address
  • Authentikasi menggunakan WPA/WPA2
  • Grouping konfigurasi AP
Sedangkan fitur yang saat ini belum disupport jika menggunakan CAPsMAN : 
  • NStreme
  • NV2
  • Custom Advanced Wireless Config 
Sekilas Cara Kerja CAPsMAN 
Agar CAPsMAN sistem ini berfungsi, perangkat yang menjadi CAP harus membentuk koneksi manajemen ke perangkat yang menjadi CAPsMAN. Komunikasi antara CAPsMAN dan CAP bisa dibentuk dengan 2 metode: 
  • Menggunakan MAC, komunikasi bisa terbentuk apabila CAP dan CAPsMAN masih berada dalam segment layer 2 yang sama (baik fisik ataupun layer 2 tunnel)
  • Menggunakan IP (protocol UDP), komunikasi ini digunakan apabila antara CAP dan CAPsMAN sudah berbeda segment Layer 2 (melewati router lain). Dengan menggunakan metode ini maka antara CAP dan CAPsMAN tidak perlu berada dalam sebuah network yang sama, bahkan bisa berbeda lokasi geografis

Read More ->>

Teknologi Solid State Hibrida

Apa itu SSHD?

Solusi paling unggul untuk memenuhi berbagai kebutuhan kinerja dan kapasitas penyimpanan yang disempurnakan dalam keterbatasan anggaran organisasi TI adalah perpaduan antara teknologi hard disk solid state (SSD) dan teknologi hard disk (HDD). Hard disk solid state hibrida (SSHD) secara efektif menggabungkan teknologi ini, menyediakan perangkat penyimpanan yang berperilaku layaknya modul hard disk konvensional, sekaligus menghadirkan salah satu proposisi nilai paling menarik yang pernah ada di pasar penyimpanan dalam beberapa tahun, yaitu dan kapasitas hard disk dan kinerja menyerupai SSD.

SSD HDD = SSHD dan inovasi

SSHD memadukan sebuah memori flash NAND yang kecil, cepat, dan terjangkau dengan hard disk konvensional. SSHD, dua keunggulan:
  • Menggunakan SSD untuk kecepatan yang sangat tinggi
  • Mengintegrasikan hard disk yang kapasitas-tinggi dan keandalan
  • Memperkenalkan teknologi Adaptive Memory™, sebuah resep rahasia

Kinerja tinggi + hemat biaya = SSHD

SSHD telah diuji dengan membandingkan dua buah hard disk konvensional dan SSD dalam hal waktu booting dan menjalankan aplikasi pada kedua laptop. Pendekatan keduanya menunjukkan keterkaitan antara penerimaan data dari penyimpanan massal dengan pengiriman data ini ke CPUsecara efektif.
Kinerja Tinggi + Hemat Biaya = SSHD
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.